Jembatan Ampera yang terletak di Provinsi Sumatera Selatan ini merupakan salah satu ikon Kota Palembang. Nama “ampera” yang diberikan pada jembatan ini merupakan singkatan dari “Amanat Penderitaan Rakyat”.
Jembatan ini dibangun di atas Sungai Musi dan dibuka pada tahun 1965 dengan nama Jembatan Bung Karno. Tujuannya adalah untuk menghormati Bung Karno sebagai presiden pertama Indonesia.
Namun, ketika terjadi pergolakan politik pada tahun 1966 di mana gerakan anti-Soekarno sangat kuat, jembatan ini diganti namanya menjadi nama yang sekarang.
Panjang jembatan ini adalah 1.177 meter dengan lebar 22 meter. Bagian tengah, depan, maupun belakang jembatan mulanya dapat diangkat sehingga memungkinkan kapal-kapal untuk melintasi perairan yang terdapat di bawahnya dengan mulus tanpa membuat tiang kapal tersangkut di badan jembatan.
Prose pengangkatan jembatan ini dapat berlangsung selama 30 menit. Pasalnya, kecepatan pengangkatan jembatan hanya sekitar 10 meter per menitnya.
Namun, hanya dalam lima tahun, yaitu pada tahun 1970, bagian tengah Jembatan Amperatidak dapat diangkat lagi. Tinggi jembatan ini dari permukaan air sungai adalah sekitar 11,5 meter.
Dulunya, dua menaranya yang ada di bagian tengah jembatan juga dilengkapi dengan bandul seberat 500 ton. Namun, bandul pemberat ini kemudian dibongkar pada 1990. Alasan di balik pembongkaran bandul jembatan ini adalah agar tidak membahayakan masyarakat sekitar.