Zakat mal umumnya diartikan sebagai zakat harta atau merupakan zakat yang berupa sesuatu yang dimiliki yang dapat dimanfaatkan sebagaimana mestinya. zakat yang satu ini termasuk zakat wajib yang perlu dikeluarkan untuk membersihkan harta yang dimiliki. Hal tersebut karena setiap rezeki yang diperoleh menyimpan bagian miliki orang lain
Memahami Syarat Wajib Zakat Harta
-
Melebihi Kebutuhan Pokok
Kebutuhan adalah kebutuhan minimum untuk bertahan hidup. Dengan kata lain, jika kebutuhan ini tidak terpenuhi, orang tersebut tidak dapat hidup dengan layak. B. Belanja sehari-hari, sandang, perumahan, kesehatan, perabot rumah tangga, pendidikan, transportasi. Singkatnya, kebutuhan dasar meliputi kebutuhan pokok atau basic living needs (KHM).
Pemahaman ini didasarkan pada pendapat Imam Hanafi. Persyaratan ini hanya berlaku bagi mereka yang berpenghasilan rendah atau di bawah standar minimum setempat. Namun yang lebih penting, mengingat selain mensucikan harta juga memiliki nilai pendidikan bagi masyarakat luas, setiap harta benda yang mencapai nisab harus dizakati
Selain itu juga perlu dipastikan semua dilakukan dengan melihat gaya hidup modern sebagai ukuran penentuan kebutuhan pokok, terutama di zaman modern. Jika ini terus berlanjut, manusia modern tidak akan pernah mengeluarkan waktu zakat. Karena kekayaan mereka selalu digunakan untuk memuaskan keinginan mereka daripada kebutuhan mereka.
-
Kepemilikan Secara Sempurna
Properti yang dimiliki sepenuhnya, yaitu pemilik properti, memungkinkan dia untuk menempatinya dan memanfaatkannya sebaik mungkin. Oleh karena itu, properti berada di bawah kendali dan kekuasaannya. Harta yang diperoleh melalui proses kepemilikan bersyarat seperti sebagai hasil dari transaksi komersial yang adil dan sah, warisan, hadiah dari negara atau orang lain
Selain itu juga diberikan zakat jika memenuhi persyaratan. Sedangkan harta kekayaan yang diperoleh dengan cara haram adalah seperti dengan hasil perampokan, pencurian dan korupsi yang tidak wajib dikeluarkan zakatnya. Bahkan aset harus dikembalikan kepada pemilik atau ahli waris yang sah. Jadi pastikan bahwa harta yang dimiliki didapat dengan cara yang halal
-
Terbebas dari Hutang
Seseorang yang berhutang dapat menggunakan jumlah utang tersebut untuk mengurangi jumlah harta zakat yang telah mencapai nisab. Setelah dikurangi hutang, jika kewajiban zakat tidak sama dengan nisab, maka harta tersebut dibebaskan dari zakat. Hal ini karena zakat hanya wajib bagi mereka yang mampu, sedangkan mereka yang berhutang dianggap sebagai orang kaya yang dibebaskan.
Pertama, dia harus melunasi hutangnya. Zakat diperlukan untuk membantu mereka yang berada dalam kondisi yang sama atau mungkin lebih buruk daripada orang miskin. Jadi jika anda masih terlilit hutang maka tidak diwajibkan untuk mengeluarkan zakat mal. Dengan begitu maka dapat dipahami bahwa agama tidak pernah membebankan setiap kaumnya
Cara Menghitung Zakat Harta
Cara yang dilakukan untuk bisa mengetahui jumlah zakat yang perlu dikeluarkan yaitu dengan memahami jenis barang yang diperoleh. Jika yang dikeluarkan merupakan zakat yang berupa emas dan perak maka perlu mengikuti aturan zakat yang perlu dikeluarkan untuk logam mulia. Emas dan perak dapat digolongkan sebagai logam mulia dengan fungsi ganda.
Selain sering digunakan sebagai batu permata karena kualitas tambangnya yang baik, emas dan perak juga terkadang digunakan sebagai mata uang terapan. Hukum Islam memandang emas dan perak sebagai aset yang potensial atau berkembang. Oleh karena itu, bejana, souvenir, logam cair harus termasuk dalam kategori zakat mal emas dan hasilnya harus dikeluarkan sebesar 2,5%.
Sebelum memutuskan untuk mengeluarkan zakat dan memahami bagaimana cara hitung zakat maka anda perlu mengetahui syarat apa saja yang perlu dipenuhi untuk bisa menunaikannya. Anda perlu memastikan bahwa harta yang diperoleh merupakan hasil dari usaha halal dan bukan barang curian. Perhatikan juga jumlah yang harus dikeluarkan